KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Penyusun
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya lah makalah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul Pencemaran
Udara ini dapat diselesaikan tepat waktu, walaupun masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan
penyusun.. Namundemikian, penyusun masih sangat mengharapkan semoga makalah ini
dapat dijadikan sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar yang
berkaitan dengan Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, khususnya dosen dan
mahasiswa. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala kritik dan
saran yang diberikan.
Wassalamu’alaikumWr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pencemaran terjadi pada saat senyawaan-senyawaan yang dihasilkan
dari kegiatan manusia ditambahkan ke lingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk
terhadap kekhasan fisik, kimia, biologis danestesis.
Tentusaja, semua makhluk hidup bukan manusia juga menghasilkan
limbah yang dilepaskan kelingkungan, namun pada umumnya dianggap bagian dari sistem
alamiah, apakah mereka memiliki pengaruh buruk atau tidak. Pencemaran biasanya dianggap
sebagai hasil dari tindakan manusia. Dengan demikian, proses-proses alamiah dapat
terjadi dalam lingkungan alamiah yang sangat mirip dengan proses-proses yang terjadi
karena pencemar.
B.
Rumusan Masalah
§ Apa sajakah dampak polusi udara bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi?
§
Bagaimana
solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara?
C. Batasan
Masalah
Karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis, maka dalam
makalah ini penulis membatasi masalah yang dibahas, yaitu hanya mengenai pencemaran
udara, dampak-dampak negatifnya, serta pencegahannya.
D.
Tujuan Penulisan Makalah
§ Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan
hidup makhluk hidup di bumi.
§ Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi
pencemaran udara.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran
udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya)
kedalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara
(lingkungan). Pencemaran dapat terjadi dimana-mana.
Bila
pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun
diruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang.
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
a.
Sumber Polusi Udara
Pencemar
udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer diatmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan
efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan
pemanasan global yg mempengaruhi.:
Kegiatan manusia
Ø Transportasi
Ø Industri
Ø Pembangkit
listrik
Ø
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, incinerator
) dengan berbagai jenis bahan bakar Gas buang pabrik yang menghasilkan gas
berbahaya seperti (CFC).
Sumber
alami
Ø Gunung
berapi
Ø Rawa-rawa
Ø Pembakaran
hutan
Ø Nitrifikasi
dan denitrifikasibiologi
Sumber-sumber
lain
Ø
Uap pelarut organic
b.
Jenis –
jenis Pencemar
·
Karbon
monoksida
·
Oksida
nitrogen
1.
Pencemaran
Udara Primer
Pencemaran diudara berada dalam bentuk yang hampir tidak
berubah, seperti pada saat dibebaskan dari sumbernya sebagai hasil dari suatu proses
tertentu. Digolongkan
menjadi lima kelompok, yaitu:
a.
Carbon monoksida (CO)
Carbon
Monoksida adalah suatu komponen gas yang tidak berwarna, tidak mempunyai rasa. Carbon
Monoksida terbentuk melalui proses pembakaran tidak sempurna terhadap Carbon atau
komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi Carbon Dioksida terurai menjad
iCarbon Monoksida dan atom oksigen. Sumber Carbon Monoksida yang paling banyak adalah
transportasi yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Sumber CO yang kedua
terbanyak adalah pembakaran hasil-hasil pertanian (sampah,sisa-sisa kayu dihutan
). Sumber CO yang ketiga adalah industry besi dan baja.
b.
Nitrogen
Oksida (Nox)
Nitrogen oksida
adalah kelompok gas diatmosfer, terdiri dari gas nitritoksida (NO2). NO
merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya NO2 mempunyai
warna coklat kemerahan dan berbau menyengat. Gas Nox diudara terutama berasal dari
buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik station erataumesin-mesin
yang mengggunakan bahan bakar gas alam, kebakaran hutan, pembakaran sampah padat,
pembakarans ampah pertanian.
c.
Hidrocarbon
(HC)
Komponen Hidrocarbon hanya terdiri dari unsure Hidrogen dan Carbon.
Pembakaran tidak sempurna dalam mesin mobil, pengisian bensin
Kedalam tanki bensin kendaraan, selalu
terjadi penguapan. HC dapat berupa gas, cair dan padat.
d.
Sulfuroksida
(SOx)
Sox terutama disebabkan oleh 2 komponen gas yang tidak berwarna,
yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3). SO2 mempunyai karakteristik
bau yang tajam dan tidak terbakar diudara, sedangkan SO3 merupakan komponen yang
tidak reaktif. SO2 bila bereaksi dengan uap air akan membentuk asam silfat yang
akan merusak permukaan logam (rel kereta api, kendaraan, pagar halaman rumah ),
merusak batu-batuan ( granit , pualam ), Berubah warna benda dan benda menjadi rapuh
( plastic ,karet ,kertas ),Sox mengakibatkan iritasi pada system pernapasan.
2.
Pencemaran
Udara Sekunder
Yaitu semua pencemaran udara yang
sudah berubah karena reaksi tertentu antara dua atau lebih polutan. Umumnya
polutan sekunder tersebut merupakan hasil antara polutan primer dengan polutan
lain yang ada di udara. Misalnya Ozon (Oз), yang
terjadi antara molekul-molekul Hidricarbon (HC) yang ada diudara dengan
Nitrogen oksida (Nox) melalui pengaruh sinar ultraviolet dari matahari.
3.
Macam-macam
Polutan Udara
a. Oksida karbon yaitu CO dan CO2
b. Polutan yang berupa oksida belerang yaitu SO2 dan
SO3
c. Polutan yang berupa oksida Nitrogen terutama
NO2
d. Sinar dan subtansi radio aktif baik yang
bersumber secara alami dari kerak bumi maupun dari hasil emisi instalasi radio aktif,
merupakan polutan yang berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan pada sel dan
organ tubuhl ainnya yaitu berbentuk penyakit kangker dan mutasi sel.
e. Pencemaran suara timbul bila dalam lingkungan
terdapat suara yang memiliki kekuatan lebih dari daya tahan manusia terhadap suara
yaitu 85 desibel
f. Polutan panas, bersumber dari semua bentuk
pembakaran dan panas matahari yang terperangkap bangunan kota
Bentuk-bentuk
zat pencemar yang sering terdapat dalam atmosfer
1.
Gas :Keadaan gas dari cair atau keadaan padatan.
2.
Embun :Tetesan cairan yang sangat halus yang tersuspensi diudara.
3.
Uap :Keadaan gas dari zat padat volatile atau cairan.
4.
Awan :Uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi.
5.
Kabut :Awan yang terdapat diketinggian yang rendah.
6.
Debu :Padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahan
bahan.
7.
"size" :Partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi
dalam tetes air.
8.
Asap :Padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran tidak sempurna.
II.
Faktor Penyebab Pencemaran Udara
a.
Kecepatan
kendaraan.
Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan
rata-rata rendah akan menyebabkan pengingkatan konsentrasi terutama partikel
karbon dioksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu
kesehatan daripada dengan kecepatan tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih
banyak emisi gas buang yang mengandung Nitrogen Oksid (NOx)
b.
Usia
kendaraan yang lama
Mesin kurang berfungsi / sempurna akibat pemeliharaan dan suku
cadang kendaraan yang terbatas / tidak diproduksi lagi.
c.
Kondisi
lalulintas
Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar
pencemaran udara
d.
Kondisi
atmosfir
Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek
rumah kaca, dll.
III.
Dampak Pencemaran Udara
·
Dampak
terhadap kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat diudara dapat masuk kedalam
tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencema
rkedalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar
dapat tertahan disaluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah
dan menyebar keseluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),
termasuk diantaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai
toksik
dan karsinogenik.
Memperkirakan dampak
pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan
rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai
dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah ditahun
2015.
·
Dampak
terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh didaerah dengan tingkat pencemaran udara
tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan
bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi dipermukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
·
Hujan
asam
Diketahui bahwa ada beberapa gas yang dihasilkan oleh kendaraan
dan pabrik. Gas tersebut akan naik kelapisan atmosfir bumi dan berkeliaran diudara.
Ketika awan hujan terbentuk, maka secara tidak langsung air hujan akan berikatan
dengan zat polutan dari kendaraan pabrik tersebut.
Gas-gas ini akan membentuk
senyawa H2SO4 dan HNO3 yang bersifat asam. Ketika air hujan turun, maka air yang
turun adalah air dengan Ph yang kurang dari 7. Hal ini dapat menyebabkan ikan didanau,
sungai, dll mati. Dapat juga menyebabkan pohon-pohon mati, bangunan menjadi rusak
terkelupas, cat mobil menjadi terkelupas danlain-lain. Hujan asam ini juga dapat
termasuk kedalam pencemaran air.
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya
CO2 diatmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk
asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam Ini antara lain:
§ Mempengaruhi kualitas air permukaan
§ Merusak tanaman
§ Melarutkan logam-logam berat yang terdapat
dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
§ Bersifat korosif sehingga merusak material
dan bangunan.
·
Efek
rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,
metana, ozon, dan N2O dilapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari
yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan
troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan
global adalah:
Ø Pencairan es di kutub
Ø Perubahan iklim regional dan global
Ø Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada distratosfer (ketinggian 20-35 km ) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultra violet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai
stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang – lubang pada lapisan
ozon.
IV.
Pencegahan Pencemaran Udara
a)
Mengurangi
pemakaian bahan bakar fosil terutama yang banyak mengeluarkan asap serta gas-gas
polutan lainnya, serta menggagalkan pemakaian bahan bakar yang tidak mencemarkan
lingkungan.
b) Melakukan pengolahan asap sebelum dilepas
ke udara, misalnya dengan memasang saringan atau bahan penyerap polutan. Gas buangan
atau asap dialirkan kedalam air atau larutan penyakit sebelum dibebaskan keatmosfer.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran panas, gas yang akan dibuang ke udara diturunkan
dahulu suhunya. Sedangkan untuk sumber pencemaran yang bergerak, yaitu mobil juga
perlu memiliki saringan partikel atau gas-gaslainnya.
c) Membangun cerobong asap yang cukup tinggi
hingga asap dapat menembus lapisan inverse thermal agar tidak menambah polutan yang
terperangkap diatas kota atau diatas daerah pemukiman.
d) Memilih system transformasi yang efisien
dan tidak menimbulkan banyak polutan. Misalnya menggunakan bensin tanpa Pb, menciptakan
mesin mobil yang hemat bensin atau mengurangi angkutan pribadi dan menambah angkutan
umum.
e) Memperbanyak penghijauan dan taman-taman
dalam kota, agar banyak lebih banyak CO2 yang diserap tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Penghijauan juga bermanfaat untuk menambah kadar oksigen. Selain itu tumbuhan dapat
bermanfaat pula sebagai penahan debu dan partikel lainnya. Bila dalam udara terdapat
bahan pencemar yang berbahaya atau kadar tinggi, maka efeknya dapat dilihat lebih
dahulu pada tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut merupakan indicator pencemaran.
f)
Mendorong
terlaksananya peraturan pencegahan pencemaran serta pelaksanaan sanksi bagi para
pelanggar aturan.
BAB III
PENUTUP
§ Kesimpulan
Pencemaran dapat terjadi di mana-mana. Bila pencemaran tersebut
terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran
maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (in door pollution ). Sedangkan bila
pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut
sebagai pencemaran di luar ruang (out door pollution ).
Secara
umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa
zat kimia dalam konsentrasi tinggi sehingga menggangu manusia, hewan, tumbuhan dan
benda – benda lain dalam lingkungan.
1.
Faktor-faktor penyebab pencemaran udara :
a. Kecepatan kendaraan.
b. Usia kendaraan yang lama
c. Kondisi lalulintas
d. Kondisi atmosfir
2.
Macam-macam polutan udara
a)
Oksida
karbon yaitu CO dan CO2.
b) Polutan yang berupa oksida belerang yaitu
SO2 dan SO3
c) Polutan yang berupa oksida Nitrogen,
terutama NO2
d) Sinar dan subtansi radioaktif baik yang
bersumber secara alami dari kerak bumi maupun dari hasil emisi instalasi radioaktif,
merupakan polutan yang berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan pada sel dan
organ tubuh lainnya yaitu berbentuk penyakit kangker dan mutasi sel.
e) Pencemaran suara timbul bila dalam lingkungan
terdapat suara yang memiliki kekuatan lebih dari daya tahan manusia terhadap suara
yaitu 85 desibelf. Polutan panas, bersumber dari semua bentuk pembakaran dan panas
matahari yang terperangkap bangunan kota.
f)
Polutan
panas, bersumber dari semua bentuk pembakaran dan panas matahari yang terperangkap
bangunan kota.
3.
Pencegahan pencemaran udara
a.
Mengurangi
pemakaian bahan bakar fosil terutama yang banyak mengeluarkan asap serta gas-gas
polutan lainnya, serta menggagalkan pemakaian bahan bakar yang tidak mencemarkan
lingkungan.
b. .Melakukan pengolahan asap sebelum dilepas
ke udara, misalnya dengan memasang saringan atau bahan penyerap polutan.
c. .Membangun cerobong asap yang cukup tinggi
hingga asap dapat menembus lapisan inverse thermal agar tidak menambah polutan yang
terperangkap di atas kota atau di atas daerah pemukiman.
d. Memilih system transformasi yang efisien
dan tidak menimbulkan banyak polutan. Misalnya menggunakan bensin tanpa Pb, menciptakan
mesin mobil yang hemat bensin atau mengurangi angkutan pribadi dan menambah angkutan
umum.
e. Memperbanyak penghijauan dan taman-taman
dalam kota, agar banyak lebih banyak CO2 yang diserap tumbuhan untuk proses fotosintesis.
f. Mendorong terlaksananya peraturan pencegahan
pencemaran serta pelaksanaan sanksi bagi para pelangar peraturan.
g.
Pencegahan
pencemaran suara dilakukan dengan melindungi tubuh dari suara yang keras dan meredam
suara pada tempat atau sumber suara.
§ Saran
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan
beberapa usaha antara lain: Mengganti bahan
bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida
dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain
itu pengolahan / daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk
melangsungkan proses fotosintesis ( taman bertindak sebagai paru-paru kota ), dan
tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/
penanaman kembali pohon pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan
tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.
DAFTARPUSTAKA
Lak smi prihantoro.
1989. Manusia dan Lingkungan. Bandung. FPMIPA IKIP
Rukaesih Ahmad.
2004. Kimia Lingkungan. Jakarta. Penerbit : ANDI
-pencemaran-udara.html
No comments:
Post a Comment