Saturday, 9 November 2013

Pencemaran Udara

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya lah makalah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul Pencemaran Udara ini dapat diselesaikan tepat waktu, walaupun masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan penyusun.. Namundemikian, penyusun masih sangat mengharapkan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, khususnya dosen dan mahasiswa. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala kritik dan saran yang diberikan.
Wassalamu’alaikumWr.Wb






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pencemaran terjadi pada saat senyawaan-senyawaan yang dihasilkan dari kegiatan manusia ditambahkan ke lingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap kekhasan fisik, kimia, biologis danestesis.
Tentusaja, semua makhluk hidup bukan manusia juga menghasilkan limbah yang dilepaskan kelingkungan, namun pada umumnya dianggap bagian dari sistem alamiah, apakah mereka memiliki pengaruh buruk atau tidak. Pencemaran biasanya dianggap sebagai hasil dari tindakan manusia. Dengan demikian, proses-proses alamiah dapat terjadi dalam lingkungan alamiah yang sangat mirip dengan proses-proses yang terjadi karena pencemar.

B.     Rumusan Masalah

§  Apa sajakah dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi?

§  Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara?

C.    Batasan Masalah

Karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis, maka dalam makalah ini penulis membatasi masalah yang dibahas, yaitu hanya mengenai pencemaran udara, dampak-dampak negatifnya, serta pencegahannya.


D.    Tujuan Penulisan Makalah

§  Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.

§  Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara.





BAB II

PEMBAHASAN


       I.            Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) kedalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Pencemaran dapat terjadi dimana-mana.

Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun diruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

a.       Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer diatmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia  adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
 Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg mempengaruhi.:
Kegiatan manusia
Ø  Transportasi
Ø  Industri
Ø  Pembangkit listrik
Ø  Pembakaran (perapian, kompor, furnace, incinerator ) dengan berbagai jenis bahan bakar Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC).
Sumber alami
Ø  Gunung berapi
Ø  Rawa-rawa
Ø  Pembakaran hutan
Ø  Nitrifikasi dan denitrifikasibiologi
Sumber-sumber lain
Ø  Transportasi amonia
Ø  Kebocoran tangki klor Timbulan gas metana dari laha nuruk / tempat pembuangan akhir sampah
Ø  Uap pelarut organic

b.      Jenis – jenis Pencemar
·         Karbon monoksida
·         Oksida nitrogen


1.      Pencemaran Udara Primer
Pencemaran  diudara berada dalam bentuk yang hampir tidak berubah, seperti pada saat dibebaskan dari sumbernya sebagai hasil dari suatu proses tertentu. Digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu:
a.       Carbon monoksida (CO)
Carbon Monoksida adalah suatu komponen gas yang tidak berwarna, tidak mempunyai rasa. Carbon Monoksida terbentuk melalui proses pembakaran tidak sempurna terhadap Carbon atau komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi Carbon Dioksida terurai menjad iCarbon Monoksida dan atom oksigen. Sumber Carbon Monoksida yang paling banyak adalah transportasi yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Sumber CO yang kedua terbanyak adalah pembakaran hasil-hasil pertanian (sampah,sisa-sisa kayu dihutan ). Sumber CO yang ketiga adalah industry besi dan baja.
b.      Nitrogen Oksida (Nox)

Nitrogen oksida  adalah kelompok gas diatmosfer, terdiri dari gas nitritoksida (NO2). NO merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya NO2 mempunyai warna coklat kemerahan dan berbau menyengat. Gas Nox diudara terutama berasal dari buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik station erataumesin-mesin yang mengggunakan bahan bakar gas alam, kebakaran hutan, pembakaran sampah padat, pembakarans ampah pertanian.

c.       Hidrocarbon (HC)

Komponen Hidrocarbon hanya terdiri dari unsure Hidrogen dan Carbon. Pembakaran tidak sempurna dalam mesin mobil, pengisian bensin
Kedalam tanki bensin kendaraan, selalu terjadi penguapan. HC dapat berupa gas, cair dan padat.

d.      Sulfuroksida (SOx)

Sox terutama disebabkan oleh 2 komponen gas yang tidak berwarna, yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3). SO2 mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar diudara, sedangkan SO3 merupakan komponen yang tidak reaktif. SO2 bila bereaksi dengan uap air akan membentuk asam silfat yang akan merusak permukaan logam (rel kereta api, kendaraan, pagar halaman rumah ), merusak batu-batuan ( granit , pualam ), Berubah warna benda dan benda menjadi rapuh ( plastic ,karet ,kertas ),Sox mengakibatkan iritasi pada system pernapasan.

2.      Pencemaran Udara Sekunder
            Yaitu semua pencemaran udara yang sudah berubah karena reaksi tertentu antara dua atau lebih polutan. Umumnya polutan sekunder tersebut merupakan hasil antara polutan primer dengan polutan lain yang ada di udara. Misalnya Ozon (Oз), yang terjadi antara molekul-molekul Hidricarbon (HC) yang ada diudara dengan Nitrogen oksida (Nox) melalui pengaruh sinar ultraviolet dari matahari.

3.      Macam-macam Polutan Udara

a.       Oksida karbon yaitu CO dan CO2
b.       Polutan yang berupa oksida belerang yaitu SO2 dan SO3
c.       Polutan yang berupa oksida Nitrogen terutama NO2
d.      Sinar dan subtansi radio aktif baik yang bersumber secara alami dari kerak bumi maupun dari hasil emisi instalasi radio aktif, merupakan polutan yang berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan pada sel dan organ tubuhl ainnya yaitu berbentuk penyakit kangker dan mutasi sel.
e.       Pencemaran suara timbul bila dalam lingkungan terdapat suara yang memiliki kekuatan lebih dari daya tahan manusia terhadap suara yaitu 85 desibel
f.       Polutan panas, bersumber dari semua bentuk pembakaran dan panas matahari yang terperangkap bangunan kota


Bentuk-bentuk zat pencemar yang sering terdapat dalam atmosfer
1.      Gas      :Keadaan gas dari cair atau keadaan padatan.
2.      Embun :Tetesan cairan yang sangat halus yang tersuspensi diudara.
3.      Uap      :Keadaan gas dari zat padat volatile atau cairan.
4.      Awan   :Uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi.
5.      Kabut   :Awan yang terdapat diketinggian yang rendah.
6.      Debu    :Padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahan bahan.
7.      "size"   :Partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes air.
8.      Asap    :Padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran tidak sempurna.

    II.            Faktor Penyebab Pencemaran Udara

a.       Kecepatan kendaraan.

Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata rendah akan menyebabkan pengingkatan konsentrasi terutama partikel karbon dioksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu kesehatan daripada dengan kecepatan tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih banyak emisi gas buang yang mengandung Nitrogen Oksid (NOx)

b.      Usia kendaraan yang lama

Mesin kurang berfungsi / sempurna akibat pemeliharaan dan suku cadang kendaraan yang terbatas / tidak diproduksi lagi.

c.       Kondisi lalulintas

Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar pencemaran udara

d.      Kondisi atmosfir
Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek rumah kaca, dll.


 III.            Dampak Pencemaran Udara

·         Dampak terhadap kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat diudara dapat masuk kedalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencema rkedalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan disaluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar keseluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk diantaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

 Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah ditahun 2015.

·         Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh didaerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi dipermukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

·         Hujan asam

Diketahui bahwa ada beberapa gas yang dihasilkan oleh kendaraan dan pabrik. Gas tersebut akan naik kelapisan atmosfir bumi dan berkeliaran diudara. Ketika awan hujan terbentuk, maka secara tidak langsung air hujan akan berikatan dengan zat polutan dari kendaraan pabrik tersebut.

 Gas-gas ini akan membentuk senyawa H2SO4 dan HNO3 yang bersifat asam. Ketika air hujan turun, maka air yang turun adalah air dengan Ph yang kurang dari 7. Hal ini dapat menyebabkan ikan didanau, sungai, dll mati. Dapat juga menyebabkan pohon-pohon mati, bangunan menjadi rusak terkelupas, cat mobil menjadi terkelupas danlain-lain. Hujan asam ini juga dapat termasuk kedalam pencemaran air.
 pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 diatmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam Ini antara lain:

§  Mempengaruhi kualitas air permukaan
§  Merusak tanaman
§  Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
§  Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

·         Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O dilapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
 Dampak dari pemanasan global adalah:

Ø  Pencairan es di kutub
Ø  Perubahan iklim regional dan global
Ø  Perubahan siklus hidup flora dan fauna


 Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada distratosfer (ketinggian 20-35 km ) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultra violet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang – lubang pada lapisan ozon.


 IV.            Pencegahan Pencemaran Udara

a)      Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang banyak mengeluarkan asap serta gas-gas polutan lainnya, serta menggagalkan pemakaian bahan bakar yang tidak mencemarkan lingkungan.
b)      Melakukan pengolahan asap sebelum dilepas ke udara, misalnya dengan memasang saringan atau bahan penyerap polutan. Gas buangan atau asap dialirkan kedalam air atau larutan penyakit sebelum dibebaskan keatmosfer. Untuk mencegah terjadinya pencemaran panas, gas yang akan dibuang ke udara diturunkan dahulu suhunya. Sedangkan untuk sumber pencemaran yang bergerak, yaitu mobil juga perlu memiliki saringan partikel atau gas-gaslainnya.
c)      Membangun cerobong asap yang cukup tinggi hingga asap dapat menembus lapisan inverse thermal agar tidak menambah polutan yang terperangkap diatas kota atau diatas daerah pemukiman.
d)     Memilih system transformasi yang efisien dan tidak menimbulkan banyak polutan. Misalnya menggunakan bensin tanpa Pb, menciptakan mesin mobil yang hemat bensin atau mengurangi angkutan pribadi dan menambah angkutan umum.
e)      Memperbanyak penghijauan dan taman-taman dalam kota, agar banyak lebih banyak CO2 yang diserap tumbuhan untuk proses fotosintesis. Penghijauan juga bermanfaat untuk menambah kadar oksigen. Selain itu tumbuhan dapat bermanfaat pula sebagai penahan debu dan partikel lainnya. Bila dalam udara terdapat bahan pencemar yang berbahaya atau kadar tinggi, maka efeknya dapat dilihat lebih dahulu pada tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut merupakan indicator pencemaran.
f)       Mendorong terlaksananya peraturan pencegahan pencemaran serta pelaksanaan sanksi bagi para pelanggar aturan.





BAB III

PENUTUP

§  Kesimpulan

Pencemaran dapat terjadi di mana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (in door pollution ). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (out door pollution ).

Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi sehingga menggangu manusia, hewan, tumbuhan dan benda – benda lain dalam lingkungan.

1. Faktor-faktor penyebab pencemaran udara :

a. Kecepatan kendaraan.
b. Usia kendaraan yang lama
c. Kondisi lalulintas
d. Kondisi atmosfir

2. Macam-macam polutan udara

a)      Oksida karbon yaitu CO dan CO2.
b)      Polutan yang berupa oksida belerang yaitu SO2 dan SO3
c)      Polutan yang berupa oksida Nitrogen, terutama NO2
d)     Sinar dan subtansi radioaktif baik yang bersumber secara alami dari kerak bumi maupun dari hasil emisi instalasi radioaktif, merupakan polutan yang berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan pada sel dan organ tubuh lainnya yaitu berbentuk penyakit kangker dan mutasi sel.
e)      Pencemaran suara timbul bila dalam lingkungan terdapat suara yang memiliki kekuatan lebih dari daya tahan manusia terhadap suara yaitu 85 desibelf. Polutan panas, bersumber dari semua bentuk pembakaran dan panas matahari yang terperangkap bangunan kota.
f)       Polutan panas, bersumber dari semua bentuk pembakaran dan panas matahari yang terperangkap bangunan kota.

3. Pencegahan pencemaran udara

a.       Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang banyak mengeluarkan asap serta gas-gas polutan lainnya, serta menggagalkan pemakaian bahan bakar yang tidak mencemarkan lingkungan.
b.      .Melakukan pengolahan asap sebelum dilepas ke udara, misalnya dengan memasang saringan atau bahan penyerap polutan.
c.       .Membangun cerobong asap yang cukup tinggi hingga asap dapat menembus lapisan inverse thermal agar tidak menambah polutan yang terperangkap di atas kota atau di atas daerah pemukiman.
d.      Memilih system transformasi yang efisien dan tidak menimbulkan banyak polutan. Misalnya menggunakan bensin tanpa Pb, menciptakan mesin mobil yang hemat bensin atau mengurangi angkutan pribadi dan menambah angkutan umum.
e.       Memperbanyak penghijauan dan taman-taman dalam kota, agar banyak lebih banyak CO2 yang diserap tumbuhan untuk proses fotosintesis.
f.       Mendorong terlaksananya peraturan pencegahan pencemaran serta pelaksanaan sanksi bagi para pelangar peraturan.
g.       Pencegahan pencemaran suara dilakukan dengan melindungi tubuh dari suara yang keras dan meredam suara pada tempat atau sumber suara.


§  Saran

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain:  Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan / daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis ( taman bertindak sebagai paru-paru kota ), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/ penanaman kembali pohon pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.






































DAFTARPUSTAKA


Lak smi prihantoro. 1989. Manusia dan Lingkungan. Bandung. FPMIPA IKIP
Rukaesih Ahmad. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta. Penerbit : ANDI



-pencemaran-udara.html


No comments:

Post a Comment